Semua hanyalah mimipi disiang bolong, sudah tau terik menyengat hingga ketulang tapi kau tetap saja berdiri disanah, sendiri tak tau mau kemana arah ini hanya membuat panas ditubuh semakin menjadi.. Entah sampe kapan akan berlanjut karna hanya akan pedih merobek hati.. Apa ku pergi saja … pergi sejauh jauhnya.. Ahh kau pengecut … tak berani melihat silaunya mentari diujung sanah… kau hanya menghindar mengunakan bayang-bayang tembok dan pepohonan… lari dan terus lari tanpa tau arah kan menerkam waktu...
Haii,, seseorang yang ada disanah yang kulihat sesosok gagah berdiri dihadapanku. Akan kah kau tau bahwa ku menunggumu. Saat kau tak berdiri disampingku bahkan saat kau ada disampingku. Ku selalu menantimu. Menanti kata-katamu yang terucap dari hatimu yang tulus dan jarang kau ucapkan. Menati kabarmu yang selalu ku khawatirkan. Saat ini yang ku lakukan hanya menantimu. Seseorang yang sangat giat dalam menggapai hal ingin dicapai. Saatku lihat kegigihanmu,, kuterpaku dan tediam. Kau begitu mengagumkanku hingga ku ingin bisa sepertimu. Namun punggung gagah itu menghalangiku untuk melihat wajahmu. Punggung itu yang tegap, memandang lurus kedepan dan tak terganggu oleh apa yang ada dibelakangmu. Ku melihat punggung itu dihadapanku, meski wajah itu tak terlihat. Namun punggung itu membuatku masih melihat gagahnya dirimu yang tak lelah mencapai tujuanmu....
Komentar
Posting Komentar